Featured Article

Sunday 26 October 2014

NEGARA YANG KU PILIH



“Mengapa kalian dilahirkan di Indonesia ??”.  
Itulah pertanyaan pertama yang di lontarkan oleh kakak tingkat saya yang bernama Abdullah, ia seorang mentor kegiatan Keagamaan. Aku bersama dua orang Mahasiswa lainnya dari jurusan yang berbeda. Mereka bernama Taufik dan Fikri. Di minggu pagi, kami sedang mengikuti kegiatan mentoring Keagamaan di pelataran Masjid kampus yang diadakan bagi mahasiswa semester 2.
“Karena ini adalah takdir dari Allah SWT dan kita jangan pernah menyalahkan takdir”. Jawabku tegas.
“Mungkin pertanyaan itu jarang kita dengar dan jarang pula kita renungkan bersama, benar kan?”. Tanya Abdullah. Seketika aku dan yang lainnya diam tanpa kata, mungkin memang kami sejutu dengan pertanyaan Abdullah atau memang pertanyaan itu tidak penting.
“Jika jawabannya takdir maka sudah terjawab pertanyaan Kaka tadi, tapi mengapa demikian?. Karena kita tidak tahu rencana Allah SWT yang sebenarnya mengapa kita dilahirkan di Negara yang mayoritas muslim ini”. Jawab Abdullah dengan roman wajah yang serius.
“Lantas, apa yang sudah kalian lakukan untuk Negara kelahiran kalian ini ? baik dalam bidang Keagamaan ataupun bidang lainnya, iya silahkan kepada teman-teman sekalian untuk berbagi pengalamannya”. Tanya Abdullah lagi.
“Ka, saya duluan boleh?”. Jawab Fikri.
“Iya silahkan Fikri”. Tambah Abdullah.
“Kalau saya sendiri, saya sudah pernah mengharumkan nama Indonesia dalam ajang perlombaan robot se-Asia yang diadakan di Jepang. Dan pada waktu itu saya kebetulan meraih juara II, mungkin nantinya saya akan terus mengharumkan Negara kelahiran saya ini dengan keahlian yang saya punya”. Jawab Fikri dengan nada yang menyakinkan dan roman wajah yang serius.
“Ka saya juga mau berbagi pengalamannya donk”. Jawab Taufik sambil memelas.
“Iya silahkan Taufik”. Tambah Abdullah.
“Saya pernah mengharumkan budaya Indonesia di mata Internasional melalui pentas seni Angklung yang diadakan di Kota Hamburg, Jerman. Pada waktu itu saya bersama teman-teman dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Musik Tradisional  di undang langsung oleh Dubes Indonesia di Jerman pada acara Traditional Music Performance dan saya kira hal itu salah satu bentuk kegiatan yang membuat Indonesia bangga”. Jelas Taufik dengan tersenyum bangga. Dalam kekagumanku kepada Fikri dan Taufik, Rasa iri muncul dari dalam hati ini.
“Alhamdulillah, lanjutkan terus ya, Fikri dan Taufik, terus bagaimana dengan Daud?”, tanya Abdullah secara singkat.
“Itulah pertanyaan yang paling aku takutkan”. Jawabku dalam hati. Aku pun kebingungan karena melihat dari pengalaman hidupku, belum pernah melakukan suatu hal pun yang bisa dibanggakan, baik untuk Agama ataupun Negara kelahiranku ini.
 “Emmm…. Kalau saya belum punya pengalaman yang seperti itu, tapi rencana saya mau menjadi orang Indonesia yang berdakwah di Negara-Negara Eropa”. Jawabku secara spontan dan berharap mendapat nilai tambah dalam pandangan Abdullah.
Dan suasana mentoring pun sunyi sejenak, kulihat wajah mereka tampak kebingungan, “Mungkin karena aku yang salah jawab atau aku yang berlebihan jawabnya ya?”. Tanyaku dalam hati.
“Subhanalloh, meskipun baru rencana kaka bangga kepadamu, tapi apa kamu yakin dengan rencanamu itu?”. Tanya Abdullah dengan mimik wajah ragu-ragu
“Emm, Insya Allah, saya yakin dengan rencana saya”. Jawabku dengan ragu-ragu
“Ka, tidak apa-apa saya bertanya kepada Daud?”. Tanya Fikri
“Iya silahkan Fikri”. Jawab Abdullah
“Sampai saat ini kemampuan apa saja yang sudah Daud siapkan untuk menggapai rencananya itu?”. Tanya Fikri. Pertanyaan itu seperti seorang polisi yang sedang menginterogasi penjahat. Dan disini aku yang menjadi penjahatnya.
”Eemmm…, kalau kemampuan sih….. paling dari bidang Tauhid, Aqidah dan yang lainnya akan aku perdalam”. Jawabku polos dan mulai membohongi diri sendiri. Dalam aktifitasku sebagai Mahasiswa jelas tidak apa-apanya dibandingkan dengan dua orang temanku ini. Aku tidak pernah mengikuti kegiata-kegiatan kemahasiswaan dikampus, jarang pergi baca-baca di perpustakaan. Aktifitasku hanya kuliah dan nongkrong di kampus. Dorongan untuk belajar pun rendah, terbukti dari nilai IPK yang pas-pasan.
Suasana hatikupun kembali tidak tenang ketika Taufik dan Fikri tersenyum sinis kepadaku.
“Pertanyaan terakhir untuk mengakhiri pertemuan kali ini adalah, Negara mana yang kalian pilih, seandainya kalian diberi kesempatan menetap disana?. Iya…kaka pengen tau dulu dari Fikri”. Tanya Abdullah
“Kalau aku sih… pengennya sih di Francis. Karena pertama, cita-cita keluargaku pengen pindah dan menetap disana di tambah perkembangan teknologinya sudah maju. Jadi bisa mengembangkan kemampuanku juga dalam bidang Robotika. Kalau di Indonesia sih… banyak kendala buat majuin bakatku ini”. Jelas Fikri
“Selanjutnya, Daud Atau Taufik dulu?”. Tanya Abdullah
“Saya aja Ka”. Ujar Taufik.
“Iya silahkan Taufik”. Jawab Abdullah.
“Kalau saya… sesuai dengan Negara kelahiran Ayah saya yaitu Irlandia, kalau dalam sepak bola sih… saya itu bisa disebut pemain naturalisasi,”hhehe. Jawab Taufik.
“Sombong banget ini orang”. Jawabku dalam hati.
“Kita tahu alat musik tradisional terompet yang menjadi ciri khas Negara Irlandia, dan itu hanya salah satunya, masih banyak lagi alat musik Tradisional yang unik. Nah…itu yang membuat saya terobsesi pengen ke sana, kalau di kasih pertanyaan seperti tadi, yaa Irlandia yang menjadi pilihan saya, hhehhe”. Jawab Taufik diakhiri dengan senyum.
“Iya terakhir, silahkan Daud,”. Tanya Abdullah.
“Saya ka, emmm…. tetap di Indonesia saja. Saya merasa, orang-orangnya, budaya dan daerahnya, di Indonesia ini punya keunikan tersendiri. Tapi yang terpenting adalah Agamanya ka, yaitu Negara yang Mayoritas Islam. Saya bersyukur kepada Allah SWT karena sudah di lahirkan disini.” Jawabku enteng dan tetap berharap mendapat nilai lebih di mata Abdullah.
“Iya, pada bagus-bagus nya jawabannya. Mungkin sudah cukup yah pertemuan pertama kita kali ini, pertanyaan tadi itung-itung sebagai pembuka mentoring pertama kita. Jadi kesimpulannya pertama, jangan pernah menyalahkan takdir yang Allah SWT berikan kepada kita. Kedua, lakukanlah segala sesuatu baik urusan dunia ataupun akhirat karena Allah SWT, bukan karena ingin mendapat pujian atau imbalan dari orang lain. Emmm… kalau begitu kita cukupkan saja dan kita tutup dengan membacakan do’a akhir majelis“. Jelas Abdullah.
“Kok Abdullah kaya yang bisa baca pikiranku, jadi kesindir nih”. Jawabku dalam hati.
“Assalammua’laikum warahmatullahi wabarakatuh”. Abdullah
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabaraktuh”. Jawab kami secara serentak
Kegiatan pertama mentoring pun tidak terasa sudah selesai dan kami pun membubarkan diri. Tapi ketika keluar dari masjid menuju parkiran, aku dipanggil oleh Fikri.
“Daud”. Tanya Fikri sambil berjalan menghampiriku.
“Iya Fik ada apa?”. Jawabku heran.
“Emm, boleh ngobrol sebentar gak?”. Tanya Fikri.
“Iya Fik, kenapa?”. Dalam pikiranku mulai bingung bercampur tegang karena melihat roman wajah fikri yang serius.
“Ngobrolnya di deket tangga Fakultas Ekonomi aja yuu, bentar kok”. Kami pun mulai berjalan bersama menuju tangga Fakultas dan memang di hari minggu ini kampus terlihat sepi. Perasaanku mulai bingung, mau apa si Fikri ngajak ngobrol-ngobrol segala.
“Langsung aja yahh, saya itu mau nanya tentang jawaban kamu pas tadi mentoring. Jujur yah, saya sebenernya iri lihat kamu yang mempunyai cita-cita begitu mulia yang mau jadi pendakwah dalam Islam. Tapi memang gitu yah di ajaran Islam, harus jadi pendakwah?”. Tanya Fikri. Rasa bangga mulai menghampiriku, memang tidak salah jawabanku tadi. Tapi bersamaan dengan itu muncul kebingungan.
“Kok nanya nya kaya gitu?, memang wajib kan, setiap muslim minimal berdakwah kepada keluarga, nah maksimalnya kepada siapa saja”. Jawabku seadanya.
Pada saat aku selesai menjawab, terdengar bunyi handphone di dalam tas Fikri. Dengan tergesa-gesa ia mencari handphone di dalam tasnya sehingga isi di dalam tasnya keluar semua. Ketika melihat handphone nya ia pun terlihat tegang dan resah.
“Bentar yahh, nerima telepon dulu, barang-barang yang keluar biarin aja nanti Fikri yang beresin”. Jawab Fikri. Setelah itu ia bergegas menuju arah belakang gedung Fakultas dan tidak terlihat dalam pandanganku. Kebingunganku mulai mencapai titik klimaks ketika ia berkelakuan seperti itu. Dengan rasa lupa yang dikatakan ia tadi dan di pikiranku hanya berniat untuk menolong, aku pun memasukkan kembali barang-barangnya yang keluar. Betapa kagetnya ketika yang kutemukan di antara buku-bukunya ada kitab Injil Kristen. Dengan rasa bingung dan di tambah rasa penasaran, ku buka kitab Injil itu dan tepat pada halaman pertama ada tulisan yang membuatku lebih kaget. Di sana ada tulisan “I love Jesus” beserta dibawahnya ada tulisan nama Valentinus dan no hanphone. Ku buka halaman selanjutnya, secara tiba-tiba Fikri datang dan mengambil kitab Injilnya seraya berkata.
“Kan aku sudah bilang, jangan dulu diberesin barang-barangnya”. Bentak Fikri, muka putihnya berubah menjadi merah karena emosi yang tinggi.
“Iya maaf, tadi tidak sengaja, niatnya cuman membantu kok”, Jawabku merendah.
“Iya gak apa-apa, sepintar-pintarnya menyembunyikan pasti ketahuan juga kok”. Jawab Fikri. Seketika suasana pun mula mencair, tapi tetap kebingunganku belum terobati.
“Emm, sebenarnya…… aku itu bukan penganut agama Islam, namaku Valentinus, tadi juga yang menelepon ibuku, ia selalu mengingatkanku untuk beribadah di Gereja. Harusnya sekarang tuh.. aku ibadah di Gereja. Tapi, sekarang aku mau jujur secara total. Tapi Daud jangan bilang dulu ke siapa-siapa yahh”. Tanya fikri memelas.
“ Iya, tenang aja. Gimana ceritanya?”. Tanyaku dengan semangat
 “Aku itu…..emmmm….. selama beberapa bulan ini sudah belajar Islam dan sudah lama juga aku menyembunyikannya dari keluarga. Tapi beberapa teman kelas ada yang sudah mengetahui, tapi aku bilang jangan dulu disebarluaskan. Tapi tenang, aku pengen belajar Islam dan hal ini muncul dari hati bukan utusan untuk kristenisasi. Makanya aku memberanikan diri ikutan mentoring, itu juga banyak perjuangannya, mulai dari bisa punya kartu mentoring, ganti nama dan masih banyak juga lika-likunya”. Jelas Valentinus
Dalam pikiranku mulai menyadari betapa sulitnya kaum non muslim yang berniat masuk islam. Terbayang olehku bagaimana kalau keluarga Valentinus mengetahui niat baiknya ini. Tapi mengapa betapa seringnya aku menyia-nyiakan keislamanku yang diberikan Allah SWT sejak lahir ini.
“Jadi gimana??”. Tanya Valentinus
“Gimana apanya??. Tanyaku
“Iya makanya aku ngajak ngobrol disini tuh… karena aku pengen belajar Islam tapi pengen sama kamu…Daud. Aku sudah percaya sama kamu. Gak apa-apa kan?”. Lanjut Valentinus.
“Oiaa, tentu dengan senang hati. Tapi sebenarnya aku juga belum faham betul tentang Islam. Maksudnya belum siap secara pengetahuan. Kalau hati, aku itu udah mantap dengan agama Islam”. Jawabku polos.
“Iya gak apa-apa, kita sama-sama belajar aja tentang Islam ini, tapi strateginya aku belajar dari kamu.. Daud. Soalnya aku belum siap secara mental kalau langsung belajar dari seorang Ustadz”. Jelas Valentinus.
“Tapi kalau menurutku sihh… bagusnya kamu itu belajar sama Ustadz biar jelas segala masalahnya. Yang Daud takutkan tuh… Nanti kalau salah gak ada yang benerin, kan Daud juga belum faham betul tentang Islam ini, hhehe”, Jawabku polos
“Iya deh, nanti kita obrolin lagi. Oiaa ini no hanphone Valen, nanti Valen kabari buat kedepannya”. Sambil menyodorkan secarik kertas.
“Oke, siap. Kalau gitu, Daud pamit duluan yah. Ada janji sama temen. Gak apa-apa kan?”. Tanyaku
“Oiaa silahkan, tapi sebelumnya terima kasih yaa bantuannya. Terus, tetap jaga tentang rahasia ini. Valen disini aja dulu, nunggu temen buat ke Gereja bareng”. Jawab Valentinus.
“Tenang saja, aku bukan tipe orang yang suka curhat”. Jawabku, sambil berjalan pergi ke arah parkiran.
Di hari minggu ini, aku merasakan sesuatu yang sangat berbeda. Mungkin ini salah satu pertolongan Allah SWT agar aku kembali ke jalan yang lurus. Aku ingat perkataan seorang Ustadz yaitu kita harus bisa mengambil hikmah di setiap kejadian yang kita alami. Dan hikmahnya dari pengalaman ini aku berjanji kepada diriku sendiri dan kepada Allah SWT untuk berubah dalam sikap dan prilaku. Agar bisa menjadi orang yang ber Amar Ma’ruf Nahyi Mungkar. Kalau di beri pilihan, aku akan memilih Negara Indonesia sebagai Negara untuk memperdalam pengetahuanku tentang Islam. Dengan begitu akan kuwujudkan rencanaku yang tadinya hanya sebatas menjawab pertanyaan Abdullah tapi sekarang akan benar-benar kuwujudkan yaitu menjadi orang Indonesia yang berdakwah tentang Islam di Negara-negara Eropa.
Aamiin

Wednesday 15 October 2014

Membuat Senang Pasangan Anda

Ketika Anda merasa tidak bisa membuat senang pasangan anda. Itu bukan suatu kekurangan, akan tetapi suatu ujian bagi Anda sebagai makhluk sosial.

Mari kita tantang diri anda lebih dari itu.
  1. Apakah anda bisa membuat senang Allah SWT ?
  2. Apakah anda bisa membuat senang orang tua anda ?
  3. Apakah anda bisa membuat senang kerabat atau saudara anda?
  4. Apakah anda bisa membuat senang tetangga  / teman anda? 
Ketika anda bisa membuat senang ke empat poin diatas, maka otomatis pasangan anda akan senang dengan sendirinya dikarenakan pada dasarnya Agama yang mengatur dan manusia yang menjadi objek yang diaturnya.

Ketika anda tidak mau diatur oleh Agama, maka lebih baik tanyakan pada diri sendiri..
  1. Apa tujuan anda hidup di dunia ini ?
  2. Apakah anda merasa kekal akan kehidupan di dunia ini?
  3. Atau anda ingin menjadi pengatur dalam kehidupan di dunia ini dengan metode anda sendiri ?
Jika sudah bisa menjawab ke tiga poin diatas dan anda coba fahami. Maka anda akan malu dengan diri sendiri dan akan takut akan hari pembalasan kelak dimana setiap individu di berikan balasan yang setimpal dengan keyakinan, dan amal perbuatan selama di dunia ini. 

Ketika Anda berniat dan berusaha untuk membuat senang pasangan anda, maka niatkan untuk ibadah dan menambah ladang pahala bagi anda, bukan hanya untuk membuat hubungan bertahan lebih lama.
Karena jika hasil dari jerih payah anda, tidak dihargai atau tidak sesuai dengan harapan anda,, 
maka yang ada, hanya penyesalan dan kekecewaan.

Tetapi ketika anda berniat untuk ibadah dan anda faham bahwa yang mengatur setiap kehidupan individu adalah Allah SWT. Maka apapun hasilnya jika anda sudah berdo'a dan berusaha dengan semaksimal mungkin, Anda akan menjadi orang yang lebih bijak. 

 Seperti kata Dr. Aam Aminuddin "Hidup tidak seperti yang inginkan, tetapi seperti yang kita jalani "

Saturday 22 March 2014

Sekarang Zamannya e-paper !!!

Ketika kita sudah bosan dengan kuliah, maka satu-satunya cara yang paling efektif dan efisien adalah lulus. Tapi untuk lulus perjuangannya adalah membuat skripsi. Skripsi ditulis dalam kertas dan kertas di buat dari batang pohon. 
Itulah Skripsi  
 
Cerita pertama saya, ketika berjuang menuju lulus syarat pertama adalah membuat proposal penelitian yaitu bagian dari skripsi yang hanya memuat dari Bab 1 sampai Bab 3. Untuk membuat 1 rangkap proposal penelitian, saya menghabiskan lebih dari 100 lembar kertas. Pada awalnya saya tidak menghiraukan betapa borosnya saya dalam penggunaan kertas, karena tujuan utamanya adalah lulus kuliah. Dan mungkin kebanyakan orang sama seperti saya, ketika menggunakan kertas tidak menghiraukan berapa lembar jumlah yang dipakai yang penting tujuan tercapai.

Padahal yahh,, ketika kita banyak menggunakan kertas berarti kita secara tidak langsung telah menyumbang akan banyaknya pohon-pohon yang di tebang di Indonesia ini. Ketika banyak pohon ditebang maka jangan salahkan lingkungan yang tidak bisa mencegah ketika bencana melanda negeri. Salah satu contohnya adalah banjir.
Sumber: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/t31.0-8/q71/s720x720/1556265_10152312094369311_491066676_o.jpg
Lanjut ke proses lulus kuliah, Pada saat ujian proposal syaratnya yaitu, membuat 3 rangkap proposal penelitian untuk 3 penguji. Yang berarti 100 lembar kertas x 3 = 300 lembar kertas

Dan setelah ujian, yang terjadi dengan proposal penelitian saya adalah deg deg deg deg menjadi sampah pemirsa. Untuk lanjut ke skripsi,  3 rangkap proposal yang semula dibuat tidak terpakai lagi karena banyak coretan revisian dari tiap penguji. Otomatis membuat lagi sebanyak 3 rangkap untuk nanti ujian sidang skripsi.
Itulah suatu proses yang tidak memakai teknologi secara maksimal, padahal kan ada teknologi e-paper atau bisa dalam bentuk digital. Gak perlu bikin 3 rangkap segala. 
(1) Bikin skripsi - (2) Copy file ke tiap penguji - (3) Ujian sidang - (4) Akhirnya wisuda deh  
Ehh... sebelum wisuda,, revisian pasti ada yahh (3+)  
 
Dan pada saat diadakan seminar tentang Pemanfaatan Office Web Application
Yang kebetulan saya menjadi Ketuanya (tapi gak ikut di foto) . 

Saya memberikan sambutan," Zaman sekarang dalam dunia perkantoran maupun kuliah untuk mencapai efektivitas kerja, e-paper harus dimaksimalkan demi kelangsungan makhluk hidup disekitar lingkungan kita". Salah satu aksinya adalah, ketika pembagian modul dan hand out kepada setiap peserta seminar, biasanya dalam bentuk cetak/print. Tapi beda dengan seminar ini.

Modul dan hand out seminar dibagikan ke e-mail setiap peserta dalam bentuk file. Dan file itu dibagikan 3 hari sebelum seminar di mulai. Dan jika tidak menerima e-mail, file bisa di copy di panitia pada saat hari H seminar. Bukan dalam bentuk cetak/print !

Karena hasil dari ditebangya banyak pohon untuk memproduksi kertas tidak akan pernah sebanding dengan fungsi utama pohon, sebagai kelangsungan makhluk hidup. Ketika sebagian masyarakat yang sangat memperhatikan lingkungan seperti WWF Indonesia, menyuarakan dan beraksi tentang cinta lingkungan. Pasti ada sebagian masyarakat yang tidak menghiraukan dan tidak menyadari pentingnya menjaga lingkungan.

Ketika sudah terjadi bencana dan keseimbangan ekosistem lingkungan tidak terkontrol maka dampak negatifnya terjadi kepada seluruh makhluk hidup. Dari situ, barulah sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Nahh lohh,,, telat bosss...   

Ada nihh contohnya, seperti kebakaran hutan di Riau di Tahun 2014. Orang awam pun tahu fungsi utamanya pohon kan ??? sebagai penghasil oksigen. Ini malah jadi penghasil udara yang tidak sehat.
Sumber: http://www.kepriexpose.com/2014/03/kualitas-udara-di-riau-berada-di-level.html
Jangan salahkan lingkungan, karena lingkungan bisa seperti itu karena ulah manusia.... 

Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan saat ini ada empat perusahaan yang diduga melakukan pembakaran lahan di Provinsi Riau. 
(sumber:http://www.antaranews.com/berita/424941/empat-perusahaan-diduga-terlibat-pembakaran-lahan)

Ini yang berselisih kan,,, manusia sama manusia.
kenapa jadi hutan yang jadi korban ???
Salah apa itu hutan sehingga harus dibakar dengan sengaja hah !!!(maaf emosi bro)  
Hasil dari perilaku yang tidak bertanggung jawab itu salah tiganya adalah,

  1. Berbagai penyakit hinggap ke masyarakat sekitar.
  2. Dampak negatif terjadi pada sektor transportasi dan ekonomi daerah tersebut.
  3. Habitat hewan dan tumbuhan menjadi rusak.
Maka makhluk hidup mana yang rugi ??? Manusia, Hewan, Atau Tumbuhan. Jawabannya adalah semua makhluk hidup mendapat kerugian. Tetapi, yang paling rugi adalah manusia itu sendiri !

Di Pulau kalimantan yang disebut sebagai paru-paru dunia, dewasa ini perlu dipertanyakan ketika ulah manusia lagi yang merubahnya. Dan semua makhluk hidup mendapatkan dampak negatifnya. Itu tuhh,, Demi mendapatkan untung materi yang tidak sebanding, dibandingkan dengan dampak negatif terhadap lingkungan.
Padahal manusia adalah makhluk yang sangat mulia dan diciptakan bukan untuk merusak alam, melainkan untuk menjaga dan melestarikannya !
 






sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/11/11/16/luqa7i-pengamat-85-persen-hutan-kalimantan




Maka dari itu nanti bulan April 2014 kan, ada pemilihan calon legislatif. Pilihlah calon yang menurut kriteria anda cocok, baik sebagai pemimpin maupun sebagai pencinta lingkungan. Jangan jadi golput yahh,, terlebih lagi kepada pemuda-pemudi. Jika kita golput, lalu kinerja anggota legislatif yang terpilih malah tidak sesuai dengan keinginan masyarakat atau terjerat kasus pidana. Pasti yang rugi anda sendiri, mengapa golput. Namun, jika kinerja anggota legislatif yang kita pilih dapat merubah daerah anda ke arah yang lebih baik, maka anda akan merasa bangga karena memilih orang yang tepat.

Jika kita tidak mengetahui profil para calon anggota legislatif, lihat saja di website KPU. Minimal kita tahu bagaimana profil setiap para calon di daerah anda, apalagi pemimpin yang mempunyai latar belakang atau telah banyak berkontribusi dalam hal lingkungan.

Contohnya nihh, ketika pemilihan walikota di daerah saya. Saya tertarik kepada salah satu calon. Hasil karya buatan beliau di akui baik dalam tingkat nasional maupun internasional. Ketika beliau terpilih, ada beberapa program yang menurut saya turut menjaga lingkungan. Salah satunya yaitu pembuatan 1 juta lubang resapan biopori yang bertujuan mengurangi genangan air yang menyebabkan banjir. Dan tentu saja saya ikut serta dalam program itu, tohh manfaatnya buat lingkungan kita sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi !!! Kalau bukan sekarang, lantas kapan aksinya !!
Jadi ditekankan sekali lagi. Jangan Golput untuk masa depan Indonesia yang lebih baik

Lanjut ke kehidupan kuliah saya, yang bercita-cita Wisuda Tahun ini, Aamiin.  
Maka sejatinya untuk meminimalisir pemakaian kertas adalah...


"Pembuatan Skripsi, Pekerjaan Kantor, Atau Tugas Lainnya Wajib Dalam Bentuk e-paper/digital"

(Mohon Pak Rektor yang terhormat agar di dengar dengan sangat yahh)

Itulah salah satu langkah dalam meminimalisir pemakaian kertas yang boros dan berakibat kepada ekosistem makhluk hidup tidak terkontrol.
Dan meminimalisir uang saku mahasiswa menjadi................... Ah Sudahlah 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba #ingatlingkungan
yang diadakan oleh WWF Indonesia dan Blogdetik

Wednesday 19 March 2014

MANPER



Seminar proposal itulah langkah awal untuk menuju gedung wisuda dengan memakai toga. Jika anda memakai toga ke kampus tapi tidak ada jadwal wisuda,, Don’t be shy itu menandakan anda mempunyai obsesi lulus dengan cepat atau malah sebaliknya anda stress tidak kunjung lulus2 :(

Seminar yang penulis alami di bulan maret 2014 sangat mengesankan, mulai dari peserta seminar yang mendobrak sejarah prodi yaitu sebanyak 30 peserta, kalau sebelumnya tidak lebih dari 20 peserta. Itulah akselerasi dari prodi MANPER angkatan penulis yaitu angkatan 2010. Yang bisa dibilang menjadi angkatan terkompak baik dalam hal kegiatan luar kampus dan kegiatan kampus.


Monday 24 February 2014

DIMANA SAYA HARUS BERMAIN ?

Pada saat penulis waktu kecil, area bermain tersedia banyak dan gratis seperti lapangan olahraga atau taman - taman di sekitaran daerah rumah. Permainan pun bermacam-macam seperti sorodot gaplok, bancakan, ucing-ucingan, boy-boyan, and women-womenan :( ...  Kendaraan yang lalu lalang terbilang sedikit, karena pada saat itu kendaraan motor ataupun mobil terbilang barang sekunder yang mewah. tapi waktu ke waktu berubah dan perkembangan di daerah perkotaan pun mulai terlihat. Dari setiap perubahan pasti ada hal yang harus dikorbankan tidak terkecuali perubahan di daerah perkotaan. sehingga hasilnya sesuai dengan judul blog ini, mungkin cocok mengambarkan kondisi anak-anak zaman sekarang..
DIMANA SAYA HARUS BERMAIN, TERUS MAIN APA , NI BINGUNG IHHH ???
Zaman sekarang untuk area bermain anak-anak cukup dengan 1 barang yaitu PS/HANDPHONE dsbg. Dengan teknologi.. Area bermain anak pindah ke suatu sistem yang di rancang sedemikian rupa sehingga proses bermain pun menyenangkan. Akan tetapi... teknologi bisa menjadi manfaat atau malah menjadi bumerang bagi sang anak. Ketagihan akan game yang bersifat virtual menimbulkan banyak sekali efek negatifnya yang nantinya akan terbawa sampai dewasa.
  1. Masih anak-anak ko udah pake kacamata, kacamata karena sering liat layar... layar handphone, layar game, dan layar-layar yang lainnya
  2. Kurangnya pergaulan dengan teman sebaya,,, dengan anak-anak  satu RT aja gg kenal malah lebih kenal dengan teman FB, twitter, FS (teu usum mereun FS mah) :(
  3. ketika kumpul2 bareng malah maenin hp masing-masing... udah ue maen di rumah ai gg akan ngobrol mah...
  4. Komunikasi tradisional akan segera punah,,, bahaya kalau nantinya ke orang2 di rumah ngobrol dengan online juga.. ===bu makanan udah siap ?=== ===belum, bntar lagi=== ===ping... ping.. ping... bu makanan udah siap ?== ==belum ai mane ihh di bejaan te== ==maaf bu, delay geningan== :( :( :(

Saturday 22 February 2014

Office Web Application

  1. klik disini untuk membaca atau mendownload ebook tentang office web application
  2. klik disini untuk melihat tutorial office web application yang disediakan oleh microsoft office
semoga bermanfaat :)



Makalah Calibre



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perubahan yang begitu pesat yang terjadi dalam dunia bisnis menuntut kita untuk lebih cepat dalam mengambil suatu tindakan. Dunia bisnis tidak akan lepas dari yang namannya teknologi dan informasi. Dua hal tersebut sangatlah penting bagi sebuah organisasi, tanpa adanya teknologi informasi suatu organisasi tidak akan berjalan dengan maksimal.
Era globalisasi sekarang sangat bergantung pada teknologi. Jika kita tidak melek akan teknologi pastinya kita akan ketinggalan zaman dan informasi, sesungguhnya apa yang terjadi di luar sana sangatlah berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk bertindak. Apabila kita tidak mengikuti perubahan teknologi , kita akan kalah dalam menyaingi para pesaing dalam dunia bisnis yang sudah menggunakan teknologi terkini. Teknologi serta informasi yang diolah sudah menggunakan semua sistem yang serba otomatis, yang lebih praktis dan murah serta tidak memakan waktu banyak untuk mengolahnya. Hanya dengan modal hardware dan software yang ada dalam teknologi yang kita miliki, kita dapat mengakses semua urusan dalam dunia pekerjaan di kantor atau di sebuah organisasi. Semua dokumen yang diperlukan atau yang masuk pada suatu perusahaan tentunya perlu untuk diarsipkan sebagai dokumen perusahaan. Banyaknya dokumen perusahaan, jka tidak ada tempat untuk menyimpan, maka dokumen-dokumen tersebut tidak akan tertata rapih. Akan memakan waktu banyak  apabila perusahaan memerlukan dokumen yang telah disimpan jika tidak tertata dengan rapih dan disimpan sesuai dengan jenisnya.
Teknologi yang serba otomatis sangatlah penting yang dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan yang menggunakannya, pekerjaan yang menumpuk dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Untuk itu kita perlu mengembangkan teknologi yang dimiliki agar
bisa bersaing dengan perusahaan lain. Apalagi dalam perusahaan besar, sangat tidak mungkin jika perusahaan yang ternama tidak mempunyai teknologi yang terkini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud otomatisasi kantor?
2. Apa yang dimaksud aplikasi caliber?
3. Apa pentingnya aplikasi calibre dalam kantor?
4. Apa kekurangan dari aplikasi calibre?
5. Bagaimana implementasi calibre dalam memudahkan pekerjaan kantor?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu otomatisasi kantor
2. Untuk mengetahui apa itu aplikasi calibre
3. Untuk mengetahui pentingnya aplikasi calibre dalam kantor
4. Untuk mengetahui kekurangan aplikasi calibre
5. Untuk mengetahui implementasi calibre dalam memudahkan pekerjaan kantor.

Wednesday 29 January 2014

Proposal Taman

proposal taman
PROPOSAL
PENGADAAN TAMAN DAERAH
RW 03 KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL

Tuesday 28 January 2014

OTOMATISASI PERKANTORAN


I.   Resume
Konsep Manajemen perkantoran dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1.      Konsep Manajemen Perkantoran tradisional, yang berhubungan dengan pekerjaan ketatausahaan.
2.      Konsep Manajemen Perkantoran modern, yang berhubungan dengan pengolahan informasi untuk pengambilan keputusan.

Otomatisasi kantor mencakup semua sistem elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan. Asal mula otomatisasi kantor di awal 1960-an ketika IBM menciptkan istilah word proccesing untuk menjelaskan kegiatan devisi mesin tik listriknya.  Word processing adalah penggunaan suatu peralatan elektronik yang secara otomatis melakukan beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen ketik atau cetak. Word processing memberikan kontribusi terhadapa pemecahan masalah dengan memberikan kemampuan kepada manajer untuk membuat komunikasi tertulis yang lebih efektif unutk diberikan kepada anggota lain.

Tujuan dari adanya otomatisasi perkantoran antara lain:
1.      Penggabungan dan penerapan teknologi
2.      Memperbaharui proses pelaksanaan pekerjaan di kantor
3.      Meningkatkan produktifitas dan efektivitas pekerjaan
Para pengguna OA:
1.   Manajer, orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM.
2.    Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekertaris dan pegawai administrasi.
3.    Sekertaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.
4.      Pegawai administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekertaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen, dll.

BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI
Perubahan Budaya Organisasi

                Budaya merupakan nilai-nilai dan kebiasaan yang diterima sebagai acuan bersama yang diikuti dan dihormati. Di dalam suatu organsisasi, kebiasaan ini menjadi budaya kerja sumber daya manusia di dalam organisasi, dan sering dinamakan sebagai budaya organisasi.
                Di dalam era yang semakin kompetitif, budaya organisasi berkembang sesuai perkembangan lingkungan. Budaya organisasi perlu selalu dikembangkan dengan melakukan perubahan budaya organisasi. Namun, organisasi terdiri dari sumber daya manusia dengan berbagai latar belakang dan tingkatan. Dengan demikian, budaya organisasi dilakukan melalui terlebih dahulu merubah pola piker segenap sumber daya manusia di dalamnya.