Tuesday, 28 January 2014

BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI
Perubahan Budaya Organisasi

                Budaya merupakan nilai-nilai dan kebiasaan yang diterima sebagai acuan bersama yang diikuti dan dihormati. Di dalam suatu organsisasi, kebiasaan ini menjadi budaya kerja sumber daya manusia di dalam organisasi, dan sering dinamakan sebagai budaya organisasi.
                Di dalam era yang semakin kompetitif, budaya organisasi berkembang sesuai perkembangan lingkungan. Budaya organisasi perlu selalu dikembangkan dengan melakukan perubahan budaya organisasi. Namun, organisasi terdiri dari sumber daya manusia dengan berbagai latar belakang dan tingkatan. Dengan demikian, budaya organisasi dilakukan melalui terlebih dahulu merubah pola piker segenap sumber daya manusia di dalamnya.






      A.      Memahami budaya
                      Pengertian budaya
Budaya adalah apa yang dilakukan orang dan apa arti tindakan mereka bagi diri mereka. Budaya adalah gagasan, kepentingan, nilai-nilai dan sikap yang disumbangkan oleh kelompok. Budaya menjadi latar belakang, keterampilan, tradisi, komunikasi dan proses keputusan, mitos, ketakutan, harapan, aspirasi, dan harapan yang menjadi pengalaman.

Pheagen (2000:5) mengemukakan bahwa apa yang kita lakukan tergantung pada dua hal, yaitu kepribadian dan situasi. Apabila kita bergerak dari situasi yang satu ke situasi lainnya, kita mengubah perilaku seperti yang diperlukan. Di satu sisi lain, kita hanya dapat melakukan sedikit hal atas kepribadia seseorang, tetapi lebih banyak dapat berbuatu pada situasi. Situasi atau budaya sebenarnya dapat dipengaruhi.

Interaksi antara situasi dan kepribadian membentuk perilaku seseorang. Perilaku merupakan cermin budaya dan kepemimpinan. Hal yang dilakukan orang dalam organisasi mencerminkan budaya organisasi. Hal yang dilakukan orang dalam organisasi mencerminkan perilaku pemimpinnya. Orang cenderung mengikuti pemimpinannya. Kebanyakan dari kita adalah fleksibel, menerima perilaku organisasi seperti apa adanya. Jika budaya kerja bersahabat, kita akan bersahabat. Sebaliknya jika budaya kerja kritis, kita juga akan kritis.

Kepribadian orang yang bersifat ekstrem terbuka atu ekstrem tertutup, masing-masing hanya sepuluh persen, tidak peduli apapun situasinya. Sementara itu, delapan puluh persen yang berada di tengah cenderung menerima sisi mana pun yang paling memengaruhi saat itu. Jika pemimpin berperilaku positif, kaum fleksibel di tengah akan mengikuti. Apabila budaya perusahaan berkembanga, kaum fleksibel di tengah bergerak ceapat secara mengherankan. Apabila sebelumnya meraka tidak melakukannya, hal tersebut karena mereka tidak tahu bahwa hal tersebut diiinginkan atau diperbolehkan.

2.       Mengembangkan budaya organisasi
Budaya dan manusia berkembang dalam  jalur yang sama. Budaya mempengaruhi, bahkan menciptakan kepribadian individu. Budaya kerja berkembang dan menjadi dewasa seperti manusia, setiap langkah menambah pengalaman dan dimensi baru.
Kedewasaam budaya tidak mudah didefinisikan dan kompleks, artinya bervariasi dari Negara yang satu ke Negara lainnya. Pada budaya timur, mungkin muncul dengan deskripsi (kepatuhan) dan cooperation (kerja sama). Sementara itu, budaya barat mempunyai ukuran yang berbeda.

UKURAN kedewasaan menurut budaya Amerika oleh Pheagan, (2000:21) digambarkan sebagai berikut.

Dependent
Interdependent
Control by others
Self control
Motivated by others
Self motivated
passive
active
Short time perspective
Long time perspective
Subordinate position
Superordinate position
Unaware of “self”
Aware of “self”
Fearfull, defensive
Accepting, outgoing
Explits others
Supportive, interactive
conceptual
Conceptual clarity
Conceptual simplicity
Conceptual complexity
wishes
Creates
impulsive
Integrated
Sumber: Berry Pheagen, Developing Your Company Culture. Bekerly: Context Press,200:21

Meskipun individu dalam sebuah kelompok mungkin sangat dewasa, kebayakan kelompok berprilaki tidak dewasa, renda pada skala pengembangan. Budaya adalah kelompok, sementara itu, budaya terdiri dari semua perilaku potensial dan biasanya satu pola mendominasi.

Ini sering dinamakan pola self-protective atau conformist. Anggota budaya kerja merespon secara cepat dilapangan, kemudian tinggal dan hidup dalam pola tersebut, bahkan juka budaya organissasi di luar berprilaku secara berbeda. Dengan mengembangkan budaya kerja yang lebih dewasa, hal tersebut akan mengikat kita sampai terbuka ksesempatan atau peluang baru.

Budaya organisasi didominasi oleh tahap awal dari kedewasaanm biasanya pemimpin yang frustasi. Untungnya, perubahan terletak di tangan pemimpin. Orang tidak ingin dikatakan sebgai oran gynag berperilaku tidak dewasa. Jika pemimpin meminta mereka untuk bertindak lebih dewasa, mereka akan cepat mengikuti, bahkan kadang-kadang berperilaku lebih dewasa dari pemimpinnya.

Namun, dengan bertambahnya tingkat kedewasaan budaya, maka yang terjadi adalah bahwa budaya kerja justru menurun. Pada tingkat kedewasaan tertinggim budaya kerja akan bersamaan terjadi dengan peluang yang tersedia.

                 Pemberdayaan budaya
Budaya pada umumnya dikaitkan dengan tradisi dan cara berperilaku di antara negara atau daerah yang berbeda. Akhirnya berkembangan pendapat bahwa hal yang sama dapat terjadi di antara organisasi yang berbeda. Setiap organisasi memiliki sendiri cara mengerjakan sesuatu, tipe kepribadian berbeda yang cenderung melakukan hal-hal baik, dan bentuk hubungan yang berbeda
Pemberdayaan pada dasarnya mengandung makna membuat menjadi lebih berdaya atau lebuh mampu. Dengan demikian, pemberdayaan budaya organisasi mengandung makan memberikan kesempatan pada budaya organisasi agar lebih berperan dalam meningkatkan kinerja organisasi untuk mencapai tujuannya. Akan tetapim setiap organisasi mempunyai ciri-ciri budaya sendiri yang berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya.
Untuk itum kita perlu melihat karakteristik budaya yang terdapat dalam organisasi, dimana perlu dilakukan pemeberdayaan agar mencapai karakteristik yang ideal bagi organisasi. Smith (2002:23) memberikan indikasi peluang untuk dilakukan pemberdayaan budaya

0 komentar:

Post a Comment