Wednesday, 19 March 2014

MANPER



Seminar proposal itulah langkah awal untuk menuju gedung wisuda dengan memakai toga. Jika anda memakai toga ke kampus tapi tidak ada jadwal wisuda,, Don’t be shy itu menandakan anda mempunyai obsesi lulus dengan cepat atau malah sebaliknya anda stress tidak kunjung lulus2 :(

Seminar yang penulis alami di bulan maret 2014 sangat mengesankan, mulai dari peserta seminar yang mendobrak sejarah prodi yaitu sebanyak 30 peserta, kalau sebelumnya tidak lebih dari 20 peserta. Itulah akselerasi dari prodi MANPER angkatan penulis yaitu angkatan 2010. Yang bisa dibilang menjadi angkatan terkompak baik dalam hal kegiatan luar kampus dan kegiatan kampus.


Rasa degdegan sebelum seminar proposal tentu ada, tapi rasa yang paling memuncak adalah ketika mendapatkan nomor urut presentasi seminar ditengah2 dan peserta awal seminar sedang berlangsung. 

Yang sebelumnya masih bisa memotivasi kepada teman sekelompok, “sudah tenang saja, gg usah di baca lagi proposal skripsinya, seharusnya dari kemarin2 sudah matang di otak, kalau sekarang dibaca nanti malah tambah tegang, kita pasti lolos seminar kok”. tapi ketika peserta awal sebelum kita,, lama berada di ruang ujian seminar.

Mulailah rasa gelisah datang kepada kita, dengan reflek tiba-tiba membaca proposal skripsi sendiri agar lebih siap pada saat ujian :(

Lanjut pada saat presentasi seminar proposal. Penulis di uji oleh 3 penguji. Presentasi yang sangat singkat tidak lebih dari 3 menit. Tips pertama seminar proposal adalah jangan terlalu terpaku kepada slide presentasi, yang penting paham dengan point2 penting proposal yang kita tulis. Karena penulis menghapal lebih dari 3 jam jam tentang slide presentasi. Padahal pada saat presentasi hanya 3 menit.

Tips kedua yaitu kesiapan mental, adalah kesiapan dari materi yang kita pahami. Semakin paham materi maka mental pun semakin tinggi. Terlebih paham dengan statitstika ya. Setiap pertanyaan dari dosen penguji, jika kita menjawab dengan ragu2 meskipun benar maka itu kesempatan untuk penguji mencecar kelemahan itu. Jadi kemukakanlah jawaban yang tegas dan benar atau meskipun kita tidak tahu apa artinya jawaban kita,, ya yang penting tegas.

Dan tips terakhir adalah jangan terlalu sering membantah argumen dosen, ingat 2 pasal tentang peraturannya. Pasal 1 dosen selalu benar dan Pasal 2 jika dosen salah, lontarkan argumen kita yang benar dan jika masih berdebat dengan dosen penguji kembali lagi ke Pasal 1. Itulah langkah yang paling aman.

Terakhir tujuan menulis ini adalah tidak lain hanya untuk berbagi pengalaman yang baiknya bisa di ambil dan yang salahnya abaikan saja :)

0 komentar:

Post a Comment