Pada saat penulis waktu kecil, area bermain tersedia banyak dan gratis seperti lapangan olahraga atau taman - taman di sekitaran daerah rumah. Permainan pun bermacam-macam seperti sorodot gaplok, bancakan, ucing-ucingan, boy-boyan, and women-womenan :( ... Kendaraan yang lalu lalang terbilang sedikit, karena pada saat itu kendaraan motor ataupun mobil terbilang barang sekunder yang mewah. tapi waktu ke waktu berubah dan perkembangan di daerah perkotaan pun mulai terlihat. Dari setiap perubahan pasti ada hal yang harus dikorbankan tidak terkecuali perubahan di daerah perkotaan. sehingga hasilnya sesuai dengan judul blog ini, mungkin cocok mengambarkan kondisi anak-anak zaman sekarang..
Zaman sekarang untuk area bermain anak-anak cukup dengan 1 barang yaitu PS/HANDPHONE dsbg. Dengan teknologi.. Area bermain anak pindah ke suatu sistem yang di rancang sedemikian rupa sehingga proses bermain pun menyenangkan. Akan tetapi... teknologi bisa menjadi manfaat atau malah menjadi bumerang bagi sang anak. Ketagihan akan game yang bersifat virtual menimbulkan banyak sekali efek negatifnya yang nantinya akan terbawa sampai dewasa.
padahal banyak sekali permainan tradisional pada saat saya dulu... dan sekarang di ambang kepunahan.. (mun aya budak anu maen sorodot gaplok ayeuna,,, ku urang di bere trik-trik neangan batu kojo keur sorodot gaplok)
ada sekumpulan anak di daerah saya, ketika di tanya... apal gak permainan bancakan ???.. gg,, apal juga angry bird :(...
ketika membayangkan pada waktu dulu,, sesungguhnya rasa rindu melihat permainan seperti itu sangat dalam.. kekompakan, kerja sama tim, kebersamaan, ADA SEMUANYA dan yang lebih penting semua permainan itu GRATIS...
mungkin orang - orang seperti saya akan terobati, jikalau dengan perkembangan teknologi,, anak-anak indonesia bisa membanggakan negara di kancah internasional. Jangan sampai malah terjerumus ketagihan permainan yang malah membodohi diri sendiri..
dan terakhir... tujuan saya menulis ini tidak lain tidak bukan, hanyalah NGALINDUR KEUR SARE...
Zaman sekarang untuk area bermain anak-anak cukup dengan 1 barang yaitu PS/HANDPHONE dsbg. Dengan teknologi.. Area bermain anak pindah ke suatu sistem yang di rancang sedemikian rupa sehingga proses bermain pun menyenangkan. Akan tetapi... teknologi bisa menjadi manfaat atau malah menjadi bumerang bagi sang anak. Ketagihan akan game yang bersifat virtual menimbulkan banyak sekali efek negatifnya yang nantinya akan terbawa sampai dewasa.
- Masih anak-anak ko udah pake kacamata, kacamata karena sering liat layar... layar handphone, layar game, dan layar-layar yang lainnya
- Kurangnya pergaulan dengan teman sebaya,,, dengan anak-anak satu RT aja gg kenal malah lebih kenal dengan teman FB, twitter, FS (teu usum mereun FS mah) :(
- ketika kumpul2 bareng malah maenin hp masing-masing... udah ue maen di rumah ai gg akan ngobrol mah...
- Komunikasi tradisional akan segera punah,,, bahaya kalau nantinya ke orang2 di rumah ngobrol dengan online juga.. ===bu makanan udah siap ?=== ===belum, bntar lagi=== ===ping... ping.. ping... bu makanan udah siap ?== ==belum ai mane ihh di bejaan te== ==maaf bu, delay geningan== :( :( :(
di tengah jalan tempat bermain anak saat ini dan lulumpatan merupakan permainan tradisional yang hanya mereka ketahui :( |
ada sekumpulan anak di daerah saya, ketika di tanya... apal gak permainan bancakan ???.. gg,, apal juga angry bird :(...
padahal tidak beda jauh angry bird sama sorodot gaplok..
sama-sama di alungkeun (dilemparkan),, sama-sama mengalahkan musuh...
ketika membayangkan pada waktu dulu,, sesungguhnya rasa rindu melihat permainan seperti itu sangat dalam.. kekompakan, kerja sama tim, kebersamaan, ADA SEMUANYA dan yang lebih penting semua permainan itu GRATIS...
mungkin orang - orang seperti saya akan terobati, jikalau dengan perkembangan teknologi,, anak-anak indonesia bisa membanggakan negara di kancah internasional. Jangan sampai malah terjerumus ketagihan permainan yang malah membodohi diri sendiri..
dan terakhir... tujuan saya menulis ini tidak lain tidak bukan, hanyalah NGALINDUR KEUR SARE...
0 komentar:
Post a Comment