Di semua kota pencarian lebih banyak
ruang kantor untuk tempat bagi suatu pabrik atau kantor yang sedang berkembang
terus berlanjut. Biaya yang tinggi untuk ruang kantor tersebut, peningkatan
biaya kebersihan dan pemeliharaan, dan usaha untuk menyelesaikan masalah
produksi dan status pekerja melalui lingkungan kerja yang lebih baik adalah
faktor-faktor yang menimbulkan motivasi untuk memberikan perhatian yang lebih
besar bagi pengaturan ruang kantor.
Ruang yang tersedia untuk melakukan
pekerjaan kantor merupakan “geografi” dari kantor tersebut. Sampai sekarang
pengertian “tata letak kantor” biasanya digunakan untuk menggolongkan
pembahasan mengenai bagaimana menggunakan ruang kantor secara efektif. Konsep
yang lebih baru dengan penekanan alokasi ruang untuk pekerjaan kantor telah
mengarah pada penggunaan pengertian “manajemen ruang” untuk
menggantikan “tata letak kantor”. Untuk memahami konsep terbaru mengenai
manajemen ruang, perlu diingat bahwa fungsi kantor adalah untuk mengolah
informasi. Dalam kantor, informasi mengalir dalam suatu alur sebagaimana aliran
bahan mentah dalam sebuah pabrik. Masing-masing memiliki rute atau jalur
pengangkutan, waktu perjalanan masing-masing harus diminimumkan, dan
masing-masing harus memiliki keinginan yang kuat untuk menjaga jumlah tempat
kerja untuk memuat atau mengeluarkan informasi (atau bahan mentah) pada jumlah
minimum tanpa mengorbankan kemudahan mendapatkan jasa atau produk tersebut.
Dengan mengabaikan jenis produk (produk pabrik, produk kertas atau hanya
komunikasi lisan), bagaimana ruang direncanakan dan digunakan mempengaruhi
efisiensi dan produktivitas pekerja.
Semua orang harus mempertimbangkan
juga kebenaran konsep kantor masa lalu sebagai pusat pelayanan dari suatu
perusahaan. Robert Propst, presiden dari Herman Miller Research
Corporation dan seorang Kritikus fungsi kantor yang bermutu, berpendapat
bahwa tujuan kantor masa lalu adalah “untuk menyediakan satu lingkungan yang
kondusif bagi individu untuk bekerja”. Kantor tersebut harus tumbuh bersama dan
menjadi satu perluasan dari individu dan pekerjaan yang dilakukan individu
tersebut.
Kebutuhan untuk mengatur ruang
secara cermat merupakan hal penting ketika satu gedung kantor baru sedang
direncanakan, satu gedung tua sedang direnovasi, atau tata letak gedung saat
ini sedang dianalisa dengan tujuan akan mengurangi jumlah orang, perabotan dan
peralatan. Perencanaan sebuah gedung kantor baru atau renovasi sebuah gedung
lama membutuhkan satu kajian yang cermat untuk menentukan penggunaan ruang yang
paling efisien. Dalam bab ini tujuan dan prinsip-prinsip manajemen ruang
didiskusikan dan penerapan tata letak yang baik diuji dan digambarkan.
TUJUAN
MANAJEMEN RUANG KANTOR
Manajemen ruang kantor menyangkut
penampilan fisik kantor, terutama yang berkaitan dengan disain gedung (misal :
lokasi jendela, lift, dan sistem pipa air, pemanas, listrik); kebutuhan
organisasi termasuk lokasi bagian-bagian kantor, fasilitas khusus seperti,
pelayanan lokasi, instalasi komputer dan kebutuhan eksekutif kantor; tempat
pekerjaan dilakukan; sifat dan jumlah pekerja yang saat ini bekerja sebagaimana
jumlah yang direncanakan di masa depan; dan peralatan dan perabotan yang
dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan yang ditetapkan.
Manajemen ruang kantor memiliki tujuan spesifik :
- Untuk meyakinkan pekerja juga pelanggan dan publik umum mengenai kenyamanan dan ketenangan.
- Untuk mengembangkan alur kerja yang efektif dan berbiaya rendah.
- Untuk mendisain tempat kerja yang kondusif bagi metode kerja yang baik dan yang sejalan dengan sistem alur kerja.
- Untuk mengkoordinasi penggunaan ruang dengan semua faktor-faktor lingkungan yang berkaitan (seperti : pemanas, lampu, warna dan pengatur kebisingan).
- Untuk mengizinkan fleksibilitas tata letak bagi pengaturan ulang tempat kerja dan untuk perluasan atau pengembangan kebutuhan ruang.
- Untuk mempertimbangkan secara cermat kebutuhan komunikasi antar personil kantor dengan menyediakan satu lingkungan yang bebas dari penghalang komunikasi.
- Untuk meninjau secara periodik semua aspek program manajemen ruang dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Prinsip – prinsip manajemen ruang
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip ini. Subbab selanjutnya akan
menggunakan tujuan-tujuan ini sebagai kerangka referensi.
0 komentar:
Post a Comment