Featured Article

Wednesday, 29 January 2014

Proposal Taman

proposal taman
PROPOSAL
PENGADAAN TAMAN DAERAH
RW 03 KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL

Tuesday, 28 January 2014

OTOMATISASI PERKANTORAN


I.   Resume
Konsep Manajemen perkantoran dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1.      Konsep Manajemen Perkantoran tradisional, yang berhubungan dengan pekerjaan ketatausahaan.
2.      Konsep Manajemen Perkantoran modern, yang berhubungan dengan pengolahan informasi untuk pengambilan keputusan.

Otomatisasi kantor mencakup semua sistem elektronik formal dan informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam maupun diluar perusahaan. Asal mula otomatisasi kantor di awal 1960-an ketika IBM menciptkan istilah word proccesing untuk menjelaskan kegiatan devisi mesin tik listriknya.  Word processing adalah penggunaan suatu peralatan elektronik yang secara otomatis melakukan beberapa tugas yang diperlukan untuk membuat dokumen ketik atau cetak. Word processing memberikan kontribusi terhadapa pemecahan masalah dengan memberikan kemampuan kepada manajer untuk membuat komunikasi tertulis yang lebih efektif unutk diberikan kepada anggota lain.

Tujuan dari adanya otomatisasi perkantoran antara lain:
1.      Penggabungan dan penerapan teknologi
2.      Memperbaharui proses pelaksanaan pekerjaan di kantor
3.      Meningkatkan produktifitas dan efektivitas pekerjaan
Para pengguna OA:
1.   Manajer, orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM.
2.    Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekertaris dan pegawai administrasi.
3.    Sekertaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan.
4.      Pegawai administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekertaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen, dll.

BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI
Perubahan Budaya Organisasi

                Budaya merupakan nilai-nilai dan kebiasaan yang diterima sebagai acuan bersama yang diikuti dan dihormati. Di dalam suatu organsisasi, kebiasaan ini menjadi budaya kerja sumber daya manusia di dalam organisasi, dan sering dinamakan sebagai budaya organisasi.
                Di dalam era yang semakin kompetitif, budaya organisasi berkembang sesuai perkembangan lingkungan. Budaya organisasi perlu selalu dikembangkan dengan melakukan perubahan budaya organisasi. Namun, organisasi terdiri dari sumber daya manusia dengan berbagai latar belakang dan tingkatan. Dengan demikian, budaya organisasi dilakukan melalui terlebih dahulu merubah pola piker segenap sumber daya manusia di dalamnya.

Gaya Kepemimpinan Gus Dur


Wacana kepemimpinan nasional kian santer, terutama mendekati pemilihan umum presiden dan wakil presiden pada pemilu 2014. Sejumlah nama telah beredar, tetapi sebagain hanya dari kalangan partai politik yang punya peluang mengajukan pencalonan presiden dan wakil presiden. Tantangan serius bangsa Indonesia kedepannya adalah bagaimana membagun kedaulatan politik, ekonomi, social dan budaya yang kuat mandiri dan sejahtera. Untuk itu dibutuhkan pemimpin yang berkarakter negarawanan dan visioner dalam menahkodai bangsa ke depan. Sosok itu siap mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok, berani ambil resiko, serta mau bekerja nyata untuk memajukan dan menyejahterakan kehidupan bangsa, meski tidak memenuhi semua syarat negarawan yang sempurna, sebenarnya Indonesia masih memliki beberapa tokoh yang cukup mendekati karakter tersebut dan mereka patut di perkenalkan gaya kepemimpinannya kepada publik untuk dijadikan panutan bagi  generasi kepemimpinan kedepan. Pada saat ini penulis akan menyoroti gaya kepemimpinan Bapak Presiden Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur.

RPP APLIKASI PERANGKAT LUNAK PERT KE 1

                                                    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah                       : SMK DI BANDUNG
Mata Pelajaran                     : Aplikasi Perangkat Lunak
Kompetensi Keahlian           : Administrasi Perkantoran
Kelas/Semester                     : XI/3
Pertemuan                             : 1
Alokasi Waktu                      : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi             : Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak
Kompetensi Dasar                : Mendeskripsikan dan Mengoperasikan
                                                  Aplikasi Perangkat Lunak MS. Word

A.  Indikator
1.         Menjelaskan pengertian perangkat lunak.
2.         Menyebutkan klasifikasi perangkat lunak.
3.         Menyebutkan jenis perangkat lunak.

B.  Tujuan Pembelajaran
     Setelah mendapatkan pembelajaran diharapkan :


     1.    Siswa dapat menjelaskan pengertian perangkat lunak dengan baik
2.         Siswa dapat mengidentifikasi klasifikasi perangkat lunak dengan tepat
3.  Siswa dapa mengidentifikasi kegunaan perangkat lunak dalam pengolahan dokumen administrasi kantor


C.  Materi Pembelajaranper
     Pengertian Perangkat Lunak


Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer di gunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat lunak. Menurut Melwin (2007:22) mendefinisikan perangkat lunak "sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua intruksi yang mengarah pada sistem komputer. Perangkat lunak menjembatani interaksi user dengan computer yang hanya memahami bahasa mesin.”

PASAR GASIBU "SURGA" PENCOPET

GASIBU SEKARANG
sumber: worldwide.chat

GASIBU DULU
                    

assalammua'laikum warahmatullahi wabarakatuh 

Warga bandung pasti tidak asing lagi dengan lapangan Gasibu. Gasibu tidak hanya digunakan untuk berolahraga orang bandung saja, tetapi gasibu juga ramai oleh para pedagang pada hari minggu. Maka tidak heran kalau pada hari minggu gasibu super duper macet. Gasibu juga sering digunakan para promotor event menyelenggarakan acara dilapangan ini.

Disini penulis akan menceritakan bagaimana Gasibu setiap minggunya sering di jadikan tempat transaksi jual beli barang sekaligus "surga" para pencopet. Tidak jarang penulis jumpai di sekitaran Gasibu pada hari Minggu banyak korban yang kebingungan. Bukan bingung karena memilih barang dagangan tetapi bingung karena kehilangan barang miliknya. Dan hampir setiap minggu hal itu sering terjadi.

Kan ada polisi yang berjaga di sekitar Gasibu ?. Memang benar polisi ada di sekitaran gasibu tapi mereka tidak berpatroli di sekitaran Gasibu tapi hanya mengurus lalu lintas yang macet dan ada pula yang hanya "nangkring" di Gasibu. Lantas bagaimana kita kalau menjadi korban ?. Hal yang paling ampuh adalah berteriak minta pertolongan atau yang paling lebih ampuh adalah qonaah (menerima apa adanya). Mengapa harus seperti itu ? karena dari pengalaman penulis sendiri, ada korban yang mengetahui pencopetnya tapi malah si korban di ajak berantem sama pencopetnya dan yang paling parahnya pencopetnya itu tidak bekerja individual tetapi secara berkelompok. Cara kerjanya pun "kreatif",  Di antaranya :