Dalam perusahaan pabrik, istilah
kualitas diartikan sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau
hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk
apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan.
Kualitas
dipengaruhi oleh faktor yang akan menentukan bahwa suatu barang dapat memenuhi
tujuannya. Oleh karena itu, kualitas merupakan tingkatan pemuasan suatu barang.
Dari uraian ini terlihat bahwa tingkat mutu tersebut ditentukan oleh beberapa
faktor, diantaranya:
a.
Fungsi suatu
barang, suatu barang yang dihasilkan hendaknya memerhatikan fungsi untuk apa
barang tersebut digunakan atau dimaksudkan., sehingga barang-barang yang
dihasilkan harus dapat benar-benar memenuhi fungsi tersebut.
b.
Wujud luar, faktor
yang penting dan sering digunakan oleh konsumen dalam melihat suatu barang
pertama kalinya, untuk menentukan kualitas barang tersebut, adalah wujud luar
barang itu. Kadang-kadang walaupun barang yang dihasilkan secara teknis atau
mekanis telah maju, tetapi bila wujud luarnya kuno atau kurang dapat diterima,
maka hal ini dapat menyebabkan barng tersebut tidak disenangi oleh konsumen
karena dianggap kualitasnya kurang memenuhi syarat.
c.
Biaya barang,
biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan kualitas barang tersebut.
Barang-barang yang mempunyai biaya atau harga yang mahal, dapat menunjukkan
bahwa kualitas barang tersebut relatif
lebih baik. Tetapi perlu kiranya disadari bahwa tidak selamanya biaya
suatu barang dapat menentukan kualitas suatu barang karena biaya yang
diperkirakan tidak selamanya biaya yang sebenarnya. Sehingga sering terjadinya
adanya inefisiensi.
a.
Terhadap
reputasi perusahaan. Suatu organisasi menyadari bahwa reputasi akan mengikuti
kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi
tentang produk baru perusahaan, kebiasaan karyawan, dan hubungan pemasok.
Promosi diri tidak akan dapat menggantikan produk yang berkualitas.
b.
Terhadap
keandalan produk. Pengadilan terus-menerus berusaha menangkap organisasi yang memiliki
desain, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya
mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.
c.
Terhadap
keterlibatan global. Bagi perusahaan dan negara yang ingin bersaing secara
efektif pada ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi harapan
kualitas, desain, dan harga global. Produk yang rendah mutunya mengurangi
keuntungaan dan neraca pembayaran negara.
Dalam
ISO 8402 (Quality vocabulary),
definisi manajemen kualitas adalah semua aktifitas dari fungsi manajemen secara
keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung
jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan
kualitas (quality planning),
pengendalian kualitas (quality control),
jaminan kualitas (quality assurance),
dan peningkatan kualitas (quality
improvement).
Menurut Dr. Joseph M. Juran, salah
seorang guru dalam manajemen kualitas, definisi manajemen kualitas adalah suatu
kumpulan aktifitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memilki
karakteristik:
a.
Kualitas menjadi
bagian dari setiap agenda manajemen.
b.
Sasaran kualitas
dimasukkan dalam rencana bisnis.
c.
Jangkauan
sasaran diturunkan dari benchmarking:
Fokus adalah pada pelanggan dan
kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas
tahunan.
d.
Sasaran
disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan
e.
Pelatihan
dilaksanakan pada semua tingkat
f.
Pengukuran
ditetapkan seluruhnya
g.
Manajer atas,
secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran
h.
Penghargaan
diberikan untuk performansi terbaik
i.
Sistem imbalan (reward system) diperbaiki.
Meskipun manajemen kualitas
didefinisikan dalam berbagai versi pada dasarnya berfokus pada perbaikan secara
terus menerus untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Dengan daemikian, manajemen kualitas
berorientasi pada proses yang mengintegrasikan semua sumber daya manusia,
pemasok, dan para pelanggan di lingkungan perusahaan. Hal ini berarti,
manajemen kualitas merupakan kemampuan atau kapabilitas yang melekat dalam
sumber daya manusia serta merupakan proses yang dapat dikontrol (controllable process).
Maksud dari manajemen kualitas adalah
agar spesifikasi produk yang telah ditetapkan sebagai standar dapat tercermin
dalam produk/ hasil akhir. Secara terinci dapatlah dikatakan bahwa tujuan dari
manajemen kualitas itu adalah:
a.
Agar barang
hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan.
b.
Mengusahakan
agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
c.
Mengusahan agar
biaya desain produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu
dapat terjadi sekecil mungkin.
d.
Mengusahakan
agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
Kegiatan manajemen kualitas sangat luas,
karena semua pengaruh terhadap kualitas harus dimasukkan dan diperhatikan.
Secara garis besar manajemen kualitas dapat dibedakan atau dikelompokkan ke
dalam dua tingkatan, yaitu manajemen selama pengolahan (proses) dan manajemen
dari hasil yang telah disediakan.
a.
Manajemen selama
pengolahan (proses)
Banyak
cara-cara manajemen kualitas yang berkenaan dengan proses yang teratur.
Contoh-contoh atau sampel dari hasil diambil pada jarak waktu yang sama, dan
dilanjutkan dengan pengecekan statistik untuk melihat apakah proses dimulai
dengan baik atau tidak. Apabila mulainya salah maka keterangan kesalahan ini
dapat diteruskan kepada pelaksana semula untuk penyesuaian kembali. Perlu
diingat bahwa manajemen dari proses haruslah berurutan dan teratur.
b.
Manajemen atas
barang hasil yang telah diselesaikan.
Walaupun
telah diadakan manajemen kualitas dalam tingkatan proses, tetapi hal ini tidak
dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak atau kurang baik ataupun
tercampur dengan hasil yang baik. Untuk menjaga agar supaya barang-barang hasil
yang cukup baik atau yang paling sedikit rusaknya, tidak keluar atau lolos dari
pabrik sampai ke konsumen, maka diperlukan adanyamanajemen atas barang hasil
akhir.
ISO berasal dari bahasa Yunani, yang
berarti sama atau seragam, dalam arti seragam di seluruh dunia.
ISO 9000, ISO 9000 merupakan sekumpulan
standar kualitas yang dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO).
ISO 9000 merupakan satu-satunya standar kualitas yang diakui secara
internasional. Fokus dari standar adalah menetapkan prosedur kualitas, melalui
kepemimpinan, dokumentasi terinci, perintah kerja, dan penyimpanan catatan.
Prosedur ini tidak menyatakan apapun mengenai kualitas actual produk- mereka
seluruhnya adalah standar yang harus diikuti. Untuk memiliki sertifikat ISO
9000, organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup
pendokumentasian prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit
yang terus berjalan pada produk atau jasa.
ISO 9000:2000 terdiri dari beberapa
bagian yang memuat tentang system manajemen mutu, diantaranya ISO 9001:2000 dan
ISO 9004:2000. ISO 9001:2000 berisikan persyaratan standar yang digunakan untuk
mengukur kemampuan organisasi dalam memnuhi persyaratan pelanggan dan peraturan
yang sesuai. ISO 9004:2000 berisikan pedoman standar yang menyediakan acuan
dalam peningkatan berkelanjutan system manajemen mutu untuk memberikan
keuntungan pada semua pihak, termasuk kepuasan pelanggan.
Dalam ISO 9001:2000 terdapat 8 prinssip
system manajemen mutu yang dijadikan sebagai acuan kerangka kerja yang
membimbing organisasi menuju peningkatan kerja. Kedelapan prinsip system
manajemen mutu yang terdapat dalam ISO 9001:2000 adalah:
1.
Fokus pelanggan
Pelanggan
merupakan bagian yang sangatt penting bagi organisasi. Oleh sebab itu manajemen
organisasi harus benar-benar memahami, memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini
dan yang akan dating melebihi harapan pelanggan.
2.
Kepemimpinan
Pemimpin
sangat penting dalam menciptaakan kesatuan arah dan tujuan organisasi,
menciptakan dan mempertahankan lingkungan internal sehingga personil terlibat
secara penuh untuk mencapai tujuan organisasi.
3.
Keterlibatan
personil
Keterlibatan
personil secara penuh pada semua tingkat organisasi sangat penting sehingga
kemampuan personil dapat digunakan untuk kepentingan organisasi.
4.
Pendekatan
proses
Pendekatan
proses sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan agar lebih efisien,
dengan mengelola aktifitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan sebagai suatu
proses. Proses merupakan integrasi yang berurutan dari personil, material;
mesin; dan peralatan, dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan keluaran yang
memiliki nilai tambah bagi pelanggan.
5.
Pendekatan
sistem terhadap manajemen
Pengidentifikasian,
pemahaman dan pengeloalaan proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu
system yang mendukung efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai
yujuan-tujuannya.
6.
Peningkatan
berkesinambungan
Peningkatan
berkesinambungan akan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan
harus menjadi komitmen perusahaan. Peningkatan berkesinambungan merupakan suatu
proses berkensinambungan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
organisasi dalam memenuhi kebijakan dan mencapai tujuan organisasi.
7.
Pendekatan
factual dalam pengambilan keputusan
Keputusan
yang efektif harus berdasarkan analisis data dan informasi yang factual,
sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan. Keputusan yang diambil harus
ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektifitas implementasi
sitem manajemen mutu.
8.
Hubungan pemasok
yang saling menguntungkan
Organisasi
dan pemasok-pemasoknya saling tergantung dan hubungan yang saling menguntungkan
akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nialai tambah baggi pelanggan.
ISO 14000, ISO 14000 merupakan sebuah
standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh International Standards
Organization (ISO). ISO 14000 berisi 5 elemen pokok:
1.
Manajemen
lingkungan
2.
Pengauditan
3.
Evaluasi kinerja
4.
Pelabelan
5.
Penilaian siklus
hidup.
Standar baru ini memiliki beberapa kelebihan:
§ Gambaran publik yang positif dan ekspos yang
berkurang terhadap kewajiban.
§ Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan
polusi melalui minimisasai dampak ekologis dari produk dan aktivitas.
§ Pemenuhan persyaratan peraturan dan peluang untuk
mendapatkan keunggulan bersaing.
§ Pengurangan kebutuhan audit berganda.
Total quality management (TQM) merujuk
pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari
pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan
arah perusahaan yang terus menerus ingin mencapai keunggulan dalam semua aspek
produk dan jasa yang kesemuanya penting bagi pelanggan.
Pakar
kualitas W. Edwards Deming menggunakan 14 poin untuk menandai penerapan TQM. Hal
ini dikembangkan menjadi 5 konsep program TQM yang efektif:
1.
Perbaikan
terus-menerus
TQM
membutuhkan perbaikan yang terus menerus yang meliputi orang, peralatan,
pemasok, bahan dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah bahwa setiap aspek
operasi dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan, yang tidak akan
pernah dapat dicapai, tetapi selalu dicari.
Model-model
dalam perbaikan terus-menerus yaitu 1). PDCA (Plan, Do, Check, Act), yaitu
perbaikan terus-menerus dengan rencanakan, lakukan, periksa, tindakan. 2). Six
Sigma adalah sebuah program kualitas produk dan jasa yang menghasilkan
keakuratan sebesar 99,9997%.
2.
Pemberdayaan
karyawan
Pemberdayaan
karyawan berarti melibatkan karyawan pada setiap langkah proses produksi.
Teknik untuk membangun pemberdayaan karyawan yaitu: 1)membangun jaringan
komunikasi yang melibtkan karyawan, 2) membentuk para penyelia yang terbuka dan
mendukung, 3) memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staff pada karyawan
di bagian produksi, 4) membangun organisasi moral yang tinggi, 5) menciptakan
struktur organisasi formal sebagai tim dan lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas
adalah sekelompok karyawan yang bertemu secara rutin untuk menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan.
3.
Benchmarking.
Merupakan pemilihan standar kinerja yang
mewakili kinerja terbaik sebuah proses atau aktifitas. Pengenaan patokan
meliputi pemilihan produk standar, jasa, biaya, atau kebiasaaan yang mewakili
suatu kinerja terbaik dari proses yang serupa dengan proses anda. Langkah untuk
menetapkan patokan adalah: menetapkan apa yang akan dijadikan patokan,
membentuk tim patokan, mengidentifikasi rekanan patokan, mengumpulkan dan
menganalisis informasi patokan, mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi
patokan.
4.
Just-in-time
Sistem
JIT didesain untuk memproduksi dan mengantarkan barang saat mereka dibutuhkan.
JIT berkaitan dengan kualitas dalam tiga hal: 1) memengkas biaya kulaitas,
meningkatkan kualitas, kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih
sedikit, serta system JIT yang lebih baik dan mudah diigunakan.
5.
Konsep Taguchi
Genichi
Taguchi menyediakan tiga konsep yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas
produk dan proses, yaitu: ketangguhan kualitas, fungsi kerugian kualitas, dan
kualitas bervorientasi target.
Alat TQM
meliputi:
1.
Lembar
pengecekan, adalah suatu formulir yang didesain untuk mencatat data.
2.
Diagram sebar,
menunjukan sebuah grafik nilai sebuah variable dihadapkan dengan variable lain,
dsb.
Upaya peningkatan kualitas produksi dilakukan
melalui mekanisme quality control yang ketat pada setiap tahapan produksi.
Sebelum dilakukan penambangan di suatu area, selalu
dilakukan uji sampling untuk memastikan kualitas
batubara yang akan diambil. Proses pengendalian kualitas
ini juga dilakukan di stockpile sebelum
pemuatan ke kereta api atau pengiriman ke konsumen dan di
pelabuhan sebelum pemuatan ke kapal. Proses pengendalian kualitas ini berpedoman pada standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000.