Featured Article

Wednesday 28 March 2012

Pemberian Kompensasi



A.           PENGERTIAN PEMBERIAN KOMPENSASI
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu melakukan berbagai macam aktivitas baik sendiri maupun bersama orang lain. Salah satu macam aktivitas manusia tersebut diwujudkan dalam suatu kegiatan yang disebut kerja. Aktivitas di dalam kerja mengandung suatu unsur kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu yang pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karyawan yang telah bekerja menyumbangkan tenaga dan pikirannya akan mendapatkan imbalan atau balas jasa yang sesuai karena pada dasarnya alasan mengapa seseorang bekerja adalah untuk mendapatkan imbalan atau balas jasa (kompensasi) yang sesuai.
Perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan karyawan, karena karyawan merupakan elemen terpenting dalam suatu perusahaan sebagai pelaksana dalam setiap kegiatan. Modernisasi dalam bidang industri hampir menyisihkan karyawan, namun demikian karyawan akan tetap dibutuhkan oleh perusahaan, sebab tanpa karyawan suatu perusahaan mustahil dapat berjalan dengan sendirinya. Karyawan selalu terlibat dalam setiap proses manajemen maupun operasional dalam sebuah perusahaan.
Gambaran tersebut menunjukkan betapa pentingnya arti karyawan bagi perusahaan, sehingga pihak perusahaan dituntut untuk memberikan perhatian yang serius terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan tenaga kerja. Bentuk penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan adalah berupa pemberian kompensasi, yang diharapkan dapat merangsang semangat kerja karyawan. Dessler (1997:85) mengemukakan bahwa: “Kompensasi merupakan salah satu bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu”. Menurut Handoko (1998:155) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. 

Henry Simamora (2004:442) mendefinisikan:
“Kompensasi (compensation) meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi”.

Sesuai dengan pendapat Ranupandojo (2000:10) yang menyatakan bahwa :
“Kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada karyawan. Kegiatan di sini meliputi penentuan sisten kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh masing-masing karyawan”, dan berdasarkan beberapa pendapat mengenai kompensasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan segala bentuk imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan dan diterima oleh para karyawan atas kerja yang telah dilakukan.

Menurut Henry Simamora (2004:461):
“Ada dua pertimbangan kunci dalam sistem pemberian kompensasi yang efektif. Pertama, sistem kompensasi harus adaptif terhadap situasi. Sistem harus sesuai dengan lingkungan dan mempertimbangkan tujuan, sumber daya, dan struktur organisasi. Kedua, sistem kompensasi harus memotivasi para karyawan. Sistem harus bisa memuaskan kebutuhan karyawan, memastikan adanya perlakuan adil terhadap karyawan, dan memberikan imbalan terhadap kinerja karyawan.”

Menurut William B. Wertherdan Keith Davis, kompensas iadalah apa yang seseorang karyawan terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya, baik upah per jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelola oleh bagian personalia.

Tuesday 27 March 2012

Konsep dasar Manajemen Operasi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep manajemen operasi operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perushaan kepada konsumen, dan kegiatan ini menjadi fungsi utama perusahaan. Melalui konsep manajeme operasi, segala sumber daya masukan perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliiki nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang akhir, barang setengah jadi atau jasa. Proses kegiatan merubah bahan baku menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah lebiih tinggi disebut prosos produksi (manufaktur). Bagi perusahaan yang berorientasi laba, produk tersebut selanjutnya dijual untuk memperoleh keunutngan dan sumber dana yang baru bagi kegiatan operasi berikutnya. Sementara bagi perusahaan atau organisasi nirlaba, produk ini   diberikan kepada masyarakat atau pengguna tertentu untuk memenuhi misi organisasi
Dari makalah yang kita buat ini kita membahas studi kasus perusahaan di bidang jasa yaitu PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA atau yang biasa kita kenal dengan alfamart. Perusahaan ini merupakan perusahaan besar.
Konsep manajemen operasi merupakan kegiatan yang kompleks, tidak saja mencakup pelaksanaan fungsi manajemen dalam mengkoordinasi berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan operasi, tetapi juga mencakup kegiatan teknis untuk menghsilkan suatu produk yang memenuhi spesifikasi yang didinginkan, dengan proses produksi yang efisien dan efektif serta dengan mengantisipasi perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen di masa mendatang.
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa.Tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting dari pada sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat teurs bertahan ( Going Concern) perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihaslkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepusasan konsumen ( harga, kualitas, pelayanan, dsb). Salah satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas,agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapa mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat mendirikinnya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh – sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan. 

1.2 Ruang Lingkup
          Adapun pembahasan yang akan kami bahas dalam makalah ini diantaranya :
1.     Konsep dasar, tujuan dan ruang lingkup
2.     Milestone perkembangan manajemen operasi
3.     Manajemen operasi dalam e-bussiness environment

1.3 Permasalahan
          Dari uraian latar belakang di atas dapat dimunculkan pertanyaan sebagai berikut :
       1.     Bagaimana konsep dasar, tujuan dan ruang lingkup dari manajemen operasi ?
       2.     Bagaimana milestone perkembangan manajemen operasi ?
       3.     Bagaimana manajemen operasi dalam e-bussiness environment ?

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1   Konsep Dasar, Tujuan, Ruang Lingkup
a. Pengertian Manajemen Operasi
         Manajemen produksi operasional merupakan salah satu fungsi penting dalam perusahaan (organisasi), selain manajemen sumber daya manusia manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan akuntansi atau akuntansi keuangan yang menghasilkan produk (barang dan jasa). Berikut pengertian manajemen produksi atau operasional. Sofjan Assauri (2004;12)
“Manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutillisasian sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi “